Penyebab Badai Pasti Berlalu Ditamatkan Pihak SCTV Diduga Karena Hal Ini
TABLOIDBINTANG.COM - SCTV akan menghentikan penayangan sinetron Badai Pasti Berlalu. Rating yang kurang perform ditengarai menjadi penyebabnya. Sebagai ganti, SCTV akan menayangkan sinetron Naluri Hati mulai Senin (30/8) mendatang.
Kabar Badai Pasti Berlalu bakal tamat diterima para pemain pada Selasa (24/8) kemarin. Lewat WhatsApp Group yang anggotanya berisi para pemain, sutradara Indrayanto Kurniawan membagi naskah skenario terakhir Badai Pasti Berlalu.
Menyertai naskah skenario, Indrayanto Kurniawan seperti diceritakan istrinya yang juga pemain sinetron, Ninok Wiryono kepada tabloidbintang.com lewat pesan suara WhatsApp, Rabu (25/8) malam, menuliskan kata-kata penyemangatm
"Ada kata-kata dari sutradara, jangan patah semangat, jangan sedih, sampai jumpa di produksi berikutnya. Jadi nanti akan tayang terakhir itu episode 123 tetapi untuk skenario episode 102," jelas Ninok Wiryono.
Semua pemain kaget membaca isi pesan Indrayanto Kurniawan. Mereka tampaknya tak menyangka sinetron yang mereka bintangi sejak 24 Mei 2021 lalu bakal segera tamat.
"Akhirnya kami buka (naskah skenario episode 102) dan langsung kami scroll ke bawah (ada tulisan) the end. Ya kaget, jujur kami kaget semua," kata Ninok yang menjadi Ibu Helmi bernama Arnaz di Badai Pasti Berlalu.
Seperti sinetron-sinetron SCTV lain yang masa penayangannya diakhiri lebih cepat dari seharusnya karena rating kurang perform, penyebab tamatnya Badai Pasti Berlalu diduga juga karena alasan serupa. Badai Pasti Berlalu dianggap tidak bisa memenuhi target atau ekspektasi yang ditetapkan SCTV.
"Penyebabnya apa, ya mungkin rating, ya. Karena katanya mereka pengin share harusnya 16 persen," kata Ninok menduga.
Perform atau tidak rating dan share sepertinya bukan urusan pemain. Terpenting mereka telah memberikan yang terbaik, sesuai porsi dari karakter peran masing-masing. Mereka kata Ninok sudah ikhlas menerima keputusan dari pihak SCTV.
(ind)